Seni Lukis Pengertian, Sejarah, Unsur.

Pengertian Seni Lukis




seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa. Dasar pengertiannya sama, yaitu sebuah pengembangan yang lebih utuh dari seni menggambar.

Melukis sendiri merupakan kegiatan mengolah medium dua dimensi maupun permukaan objek tiga dimensi demi mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk kertas, kanvas, papan, film dalam fotografi, dan benda apa saja yang dapat dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bermacam asal dapat memberi imajinasi tertentu pada media yang digunakan.

Selain pengertian di atas, ada banyak pendapat bermunculan perihal seni lukis. Berikut pengertian seni lukis menurut para ahli:

Soedarso SP
Sebuah karya lukis ialah sebuah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman batiniahnya. Pengalaman batin disajikan secara indah serta menarik sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin manusia saat menghayati karya tersebut.

Herbert Read
Karya seni lukis merupakan kegiatan rohani yang direfleksikan pada jasmani dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan jiwa.

Soni Ade dan Imam R
Menurut Soni Ade dan Imam R, lukis merupakan kekuatan peradaban manusia, kekuatan budaya, sebab dalam melakukan kegiatan ini, seseorang dilatih jeli, cermat, serta teliti saat mengamati berbagai kejadian alam serta kehidupan.

Sejarah Seni Lukis
Secara historis, seni lukis terkait dengan gambar-gambar. Peninggalan prasejarah memperlihatkan sejak ribuan tahun lalu, nenek moyang manusia mulai membuat gambar pada dinding dua untuk mencitrakan bagian penting kehidupan. Lukisan atau gambar dibuat menggunakan materi sederhana layaknya kapur, arang, dan sebagainya.

Salah satu teknik yang digunakan adalah dengan menempel tangan lalu menyemburkannya dengan kunyahan daun ataupun batu mineral yang berwarna. Sejarah seni lukis berlanjut pada zaman pertengahan karena terlalu kuat pengaruh agama.



Sehingga, seni lukis dianggap sihir yang dapat menjauhkan manusia dari pengabdian pada Tuhan. Sehingga, seni lukis tidak sejalan dengan realitas. Banyak karya lukis yang berupa simbolisme sehingga sulit menemukan lukisan yang dapat dikategorikan bagus atau berkualitas.

Di zaman Renaissance, dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai Firenze akan ilmu pengetahuan dan seni membuat adanya sinergi dengan kebudayaan baru di Eropa, di zaman klasik ini, seni tidak lagi dianggap sebagai sihir, melainkan alat untuk merebut kekuasaan yang telah dirampas Turki.

Sejak revolusi industri Inggris, lukisan, karya seni rupa dan kriya diarahkan pada kurva halus yang terinspirasi pada keindahan garis tumbuhan di alam. Hal ini akibat dari peralihan seniman untuk membuat seni yang tidak mungkin dicapai produksi massal.

Sedangkan di Indonesia, seni lukis modern mulai dikenal sejak masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. kecenderungan seni rupa dari Eropa Barat saat itu adalah aliran romantisme yang diikuti juga oleh para pelukis Indonesia.

Gerakan manifesto kebudayaan bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunis membuat para pelukis di masa 1950-an memilih untuk membebaskan karya seni mereka untuk kepentingan politik. Sehingga era ekspresionisme pun dimulai, Lukisan tidak menjadi penyampai pesan dan alat propaganda lagi.

kemapanan seni lukis di Indonesia belum sampai pada keberhasilan tetapi telah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme dengan seni alternatif. Performance Art menjamur pada pelosok kampus dari perguruan tinggi seni di tahun 1993-1996, sehingga seni lukis konvensional dengan aneka gaya menghiasi galeri bukan sebagai bentuk apresiasi untuk masyarakat melainkan bisnis alternatif dari investasi.

Unsur-Unsur Seni Lukis
Unsur yang mendukung seni lukis adalah unsur visual dan unsur non visual. Unsur visual adalah unsur yang mengandung material visual serta bisa dilihat maupun dibuat oleh sang pelukis sesuai dengan keinginannya. Unsur visual bisa dipelajari. Nah, bentuk dari unsur visual itu sendiri adalah:

Line atau garis : elemen ini adalah elemen dasar dimana garis dapat dibentuk dari dua titik berjauhan serta diisikan gambar maupun diberi gambar diantara kedua titik itu. garis berfungsi untuk menjadi pembatas beberapa jenis ataupun bentuk gambar.
Garis dibagi jadi dua yaitu buatan dan alamiah. Garis alamiah ada pada gambar yang realita objeknya berbatas seperti pantai, gunung, langit, atau laut. Sedangkan garis buatan seperti kontur wajah, bentuk bujur sangkar sebuah rumah, dan sebagainya.

Field atau bidang : elemen ini menggunakan lebih dari dua sisi dengan sisi lebar dan panjang. Bentuknya dianggap sebagai teknik dasar bagi pelukis yang ingin membuat objeknya terlihat lebih hidup.
Space atau ruang : elemen space adalah yang tertinggi pada teknik pelukisan. Ruang akan memberi kesan hidup pada objek lukisan. Ruang akan memperlihatkan sisi ataupun ruang hampa. Ruang dapat digunakan sebagai gambar objek alam, benda timbul, ataupun benda lain yang memiliki 3 atau 4 dimensi.
Color atau warna : ada beberapa jenis warna dalam teknik seni lukis, yaitu warna primer (warna dasar) meliputi putih, biru, dan merah. Sedangkan warna sekunder terdiri dari hijau, ungu dan jingga. Jenis warna yang lain adalah analogis seperti gradasi kuning ke hijau, ataupun warna komplementer dengan gradasi warna yang sedikit lebih jauh misalnya ungu ke kuning lalu beralih ke merah.
Selain unsur visual ada juga unsur non visual. Unsur ini merupakan pengembangan dari seorang pelukis. Unsur non visual terdiri dari:

Pandangan hidup serta pengalaman : meskipun ada dalam satu aliran, tapi terkadang cara penggambarannya berbeda. hal ini dikarenakan pandangan hidup dari pelukis itu sendiri serta pengalamannya. Objek yang sama akan terlihat berbeda jika dilukis oleh dua orang yang berbeda. sebab, ada banyak sisi yang bisa digunakan untuk menggambarkannya.
Imajinasi : lukis adalah gambar yang direalisasikan dalam media yang lebih kecil. Tidak hanya objek saja yang dibutuhkan, tetapi imajinasi. Setiap orang memiliki pengembangan imajinasi yang berbeda.
Imajinasi adalah khayalan atau gambaran yang dibuat oleh pikiran baik yang sudah pernah dilihat atau belum pernah dilihat oleh si pelukis. Imajinasi adalah hal yang penting serta mahal jika sudah ditumpahkan dalam sebuah lukisan.

Sikap artistik dan estetik :  sikap ini tidak dimiliki oleh semua orang. sebab, seni akan bernilai jika sudah menjadi sebuah karya. Beberapa pelukis terkadang tidak dikagumi karyanya karena tidak disertai dengan pandangan yang menunjukkan bahwa seni itu indah.

Konsep lukisan : konsep adalah sketsa awal atau bisa dibilang sebagai peta awal ketika akan menggambarkan lukisan dalam media lukis. Ada beberapa pelukis yang tidak punya konsep, hanya menggambarkannya secara spontan. Akan tetapi, jika aliran yang diikuti jelas, objeknya juga jelas, maka menggunakan konsep akan membuat hasil lukisan menjadi lebih matang.



Trim's

0 Response to "Seni Lukis Pengertian, Sejarah, Unsur."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel